Masalah lingkungan hidup di Indonesia
Bahaya
alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi,
kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor,limbah industri, limbah
pariwisata, limbah rumah sakit.
Masalah
Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan hutan secara
liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan;
polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara
paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan;
kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka
alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan
liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah
B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa
pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur;
hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
Langkah Strategis Mengatasi Permasalahan Kerusakan Lingkungan Hidup
Lingkungan
hidup sangatlah terkait dengan kehidupan masyarakat. Mereka saling
berkesinambungan dan membutuhkan antara satu dengan yang lain seperti
dua sisi mata uang akan tetapi, sekarang ini banyak ditemukan kerusakan
lingkungan yang melanda bumi tercinta ditambah lagi dengan cuaca yang
semakin ekstrim. Hal tersebut memicu terjadinya bencana yang dapat
membahayakan kehidupan manusia seperti tanah longsor, banjir atau bahkan
gempa bumi. Disadari ataupun tidak, Penyebab kerusakan-kerusakan
tersebut sebagian besar karena ulah manusia sendiri. Alam memang
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia bukan untuk
dieksploitasi besar-besaran tanpa mengenal batas sehingga menyebabkan
terjadinya kerusakan yang justru akan membahayakan kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, diperlukan berbagai langkah-langkah strategis untuk
mengatasi beragam masalah ini.
Kesadaran
menumbuhkan cinta lingkungan perlu ditanamkan sejak dini karena
kesadaran total setiap individu terhadap pelestarian lingkungan sangat
perlu dilakukan. Hal ini bisa dilakukan dengan menyadari akibat dari
kerusakan lingkungan bisa membuat ribuan nyawa melayang dikarenakan
berbagai macam bencana yang tak bisa dielakkan lagi. Cinta akan
lingkungan hendaknya jangan hanya dibuktikan dengan sebatas slogan saja,
tetapi juga dengan implementasinya. Berbagai langkah pelestarian
lingkungan bisa kita lakukan baik pelestarian tanah, udara, hutan maupun
flora dan fauna yang ada di dalamnya.
Terjadinya
bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan
dengan masalah tanah. Banjir menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh
aliran air yang disebut erosi. Hal ini berdampak kesuburan tanah yang
hilang serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah
longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah
pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut
dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah
menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan
cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali
(reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan
atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering
atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
Kerusakan
hutan yang disebabkan oleh penebangan liar dan kebakaran hutanpun juga
berdampak buruk terhadap keadaan alam disekitar ini. Eksploitasi hutan
yang terus menerus berlangsung sejak dahulu sampai sekarang apabila
tanpa diimbangi dengan penanaman kembali menyebabkan kawasan hutan
menjadi rusak. Penebangan kayu secara liar yang dilakukan manusia
merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal
hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi. Hutan bukan
hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga
penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan penyimpan cadangan air.
Oleh sebab itu perlu sekali diadakan penanaman kembali hutan-hutan yang
gundul serta menerapkan system tebang pilih dan tebang-tanam dalam
menebang pohon. Selain itu, hendaknya menerapkan sanksi yang sangat
berat kapada penebang pohon yang sewenang-wenang karena dilihat dari
akibat dari kerusakan hutan bisa membahayakan jajaran makhluk hidup di
bumi ini.
Kehidupan
di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari
sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena
itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan
demi kelangsungan hidup manusia. Banyak sekali upaya yang bisa
dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, antara lain ;
mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa, melarang serta memberikan
sanksi berat untuk kegiatan perbururan liar dan menggalakkan kegiatan
penghijauan.
Udara
merupakan unsur yang vital bagi kehidupan, karena setiap makhluk hidup
yang bernafas memerlukan udara. Dalam udara mengandung berbagai macam
zat salah satunya adalah oksigen. Udara yang kotor karena asap atau debu
sisa pembakaran dapat menyebabkan kadar oksigen berkurang. Hal ini akan
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Mengurangi
atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan
ozon di atmosfer dapat juga mengurangi permasalahan ini. Selain itu,
perlu diadakan kegiatan menggalakkan penanaman pohon dan tanaman hias
disekitar kita serta mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas
sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin.
Begitu
pentingnya menjaga kelestarian hidup bagi kehidupan manusia. Karena
kerusakannya akan menyababkan berbagai macam bencana yang dapat membuat
ribuan nyawa melayang. Maka dari itu, berbagai usaha pelestarian hutan
perlu mendapatkan perhatian oleh setiap individu. Jika setiap individu
memiliki kesadaran masing-masing terhadap kelestarian alam, sedikit demi
sedikit niscaya kerusakan alam bisa dihindari.
Sumber: http://mutiara-yara.blogspot.com/2011/10/semua-hal-tentang-lingkungan-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar